Soal dan Jawaban BAB VI DESAIN SISTEM dan BAB VII DESAIN SISTEM SECARA UMUM | Sistem Informasi

Nama: Muhamad Zein Algifari
NIM: 200511125
Kelas: R3
Mata Kuliah: Sistem Informasi




Soal teori BAB VII

 

1.              Sebutkan perbedaan antara desain system secara umum dan desain system secara terinci, ditinjau dari tujuan serta komponen – komponen yang terdapat di dalam kedua system tersebut?

2.              Jelaskan apa yang dimaksud dengan system flowchart? Sebutkan dan gambarkan symbol – symbol yang terdapat di dalam system flowchart tersebut!

3.              Berikan soal algoritma beserta pembahasannya untuk mencari bilangan terbesar, bilangan terkecil, bilangan genap, bilangan ganjil serta bilangan prima.

4.              Dalam penggambaran DFD

a.     Sebutkan dan gambarkan symbol – symbol yang ada di dalam DFD tersebut!

b.     Sebutkan tingkatan di dalam DFD

c.     Sebutkan pedoman dalam penggambaran DFD

5.              Sebutkan Langkah – Langkah yang terdapat dalam

a.     Desain input secara umum

b.     Desain output secara umum

c.     Desain database secara umum

d.     Desain teknologi secara umum



Jawaban

1.     Desain Sistem Secara Umum dan Desain Sistem SecaraTerinci

Desains Sistem Secara Umum

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah utk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yg baru.

Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan utk dikomunikasikan kepada user. Komponen sistem informasi yg didesain adalah model, output, input, database, teknologi & kontrol.

1.     Analisis Sistem

Penguraian dari suatu system informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya.

2.     Komponen Desain Sistem

Komponen – komponen system informasi terdiri atas:

1)    Model

2)    Output

3)    Input

4)    Database

5)    Teknologi

6)    Control

 

3.     Desain Sistem Secara Umum

Desain system secara umum, komponen – komponen system informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomukasikan kepada user bukan untuk programmer.

1)    Model

Merancang fisik system dan logical model.

2)    Output

Produk dari output yang dihasilkan system, dapat berupa media dan hasil proses dan format.

3)    Input

Alat input yang digunakan, proses, input, type input dan Langkah – Langkah desain input.

 

4)    Database

Berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi user dan merupakan salah satu komponen penting system informasi, desain datacase dapat berupa database, database system, dan Langkah – Langkah desain database.

5)    Teknologi

Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim informasi dan membantu mengendalikan dari system secara keseluruhan, termasuk alat masukan, keluaran, proses dan penyimpanan.

6)    Kontrol

Pengendalian yang diterapkan pada siste informasi berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan (kesalahan – kesalahan atau kecurangan). Pengendalian system informasi dapat berupa secara umum dan secara aplikasi.

1)    Pengendalian secara umum atau general control

Pengendalian organisasi, dokumentasi, hardware, fisik, keamanan data dan komunikasi.

2)    Pengendalian aplikasi atau application control

Yang diterapkan selama proses pengolahan data berlangsung, pengendalian aplikasi dapat dikategorikan kedalam pengendalian masukan, pengolahan dan pengendalian keluaran.

 

4.     Desain Secara Terinci

Desain system secara terinci, komponen – komponen system informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada programmer, agar dapar dituangkan dalam bentuk program aplikasi.

1)    Model

Merancang logical program aplikasi kedalam suatu model matematis atau model logika dapat digambarkan dengan system flow chart atau aliran system informasi.

2)    Output

Merancang format output, jumlah, isi dan penyajian informasi.

3)    Input

Merancang format input untuk memnuhi kebutuhan output yang akan dituangkan dalam program aplikasi dan jumlah input yang dibutuhkan.

 

Mengatur Tata Letak Isi Input

Tujuannya:

1.     Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari input apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.

2.     Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan input yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain input ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan di suatu input.

 

4)    Database

Merancang database dan struktur serta fungsi dan kegunaannya dalam program aplikasi.

5)    Teknologi

Merancang teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan program aplikasi dan harus sesuai dengan perkembangan teknologi dan system informasi, sehingga menghasilkan informasi yang terbaru dan tercepat, akurat dan relevan.

6)    Kontrol

Merancang pengendalian terhadap program aplikasi dan membatasi akses user dengan menentukan administrator dan user dalam pengolahan data.

7)    Membuat Laporan Hasil Desain sistem

Laporan desain terinci bisa dipecah menjadi dua, yaitu laporan yang pertama untuk user lebih menekankan bentuk input dan output yang akan digunakan pada sistem informasi. Laporan yang kedua untuk programer dan ahli-ahli teknik pendukung pengembangan sistem. Kedua laporan tersebut berisi teknis sehingga sering disebut dengan teknikal manual

 

2.      Flowchart

      Pengertian Flowchart

Flowchart adalah suatu diagram yang di situ terdapat simbol-simbol tertentu dan memiliki penjelasan yang berbeda. Simbol tersebut dapat mengilustrasikan tentang urutan proses secara detail.

       Flowchart adalah bagan (chart) yang menunjukkan alur/alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logik.

       Flowchart membantu  Sistem Analis dan Programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan membantu dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

       Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Tujuan Flowchart

1.     Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah.

2.     Secara sederhana, terurai, rapih dan jelas.

3.     Menggunakan simbol-simbol standar.

Jenis - Jenis Flowchart

1. Flowchart Sistem (System FLowchart). Disini digambarkan sebagai sebuah bagan yang berfungsi untuk menunjukkan dimana  alur kerja dan proses yang sedang dikerjakan dalam suatu sistem secara keseluruhan.




2. Flowchart Paperwork. Untuk jenis flowchart yang satu ini memiliki fungsi untuk menelusuri suatu alur dari data yang sebelumnya telah ditulis melalui sebuah sistem.



3. Flowchart Skematik. Flowchart jenis sepert ini juga berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem, hampir sama dengan flowchart sistem. Yang membuat berbeda adalah digunakannya simbol standar, gambaran komputer, pheriperal, dan peralatan lain.



4. Flowchart Program. Merupakan bagan yang berfungsi untuk menjelaskan keterangan yang lebih rinci tentang langkah-langkah dari proses suatu program.




5. Flowchart Proses (Proses Flowchart). Pada bagian ini biasanya digunakan untuk memecah dan menganalisis langkah-langkah yang akan dilakukan selanjutnya dalam prosedur suatu sistem.

Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, Seperti gambar dibawah:

 

Keterangan Flowchart Proses:

  1. Lingkaran besar (Operasi) adalah untuk kegiatan operasi (operation / handling), misalnya: memaku, mengebor, mengetik, menyuntik, menimbang dll.
  2. Blok panah (Perpindahan / Transportasi) adalah untuk kegiatan pemindahan (transfortation / move), misalnya: memindahkan perbekalan farmasi dengan trolly, mengangkat barang dengan trolly, memindahkan barang dengan tangan, dll.
  3. Segi empat (Inpeksi) adalah untuk kegiatan pemeriksaan (inspection), misalnya: menguji kualitas material, membaca skala pengukur tekanan, meneliti informasi tertulis, dll.
  4. Segi tiga terbalik (Penyimpanan / file) adalah untuk penyimpanan (storage), midalnya: tumpukan raw material di Gudang, penyimpanan surat – surat dll.
  5. Huruf D besar (Penundaan) adalah untuk kejadian menunggu (delay), misalnya: material dalam trolley menunggu proses lebih lanjut, menunggu elevator, surat – surat menunggu untuk diarsipkan, dll.

Contoh flowchart proses:


 


Simbol-Simbol Flowchart

Simbol-simbol flowchart yang digunakan Gilbreth kurang dikenal secara umum. Ini mungkin karena meluasnya penggunaan Microsoft Office, yang mana Microsoft Office merujuk simbol-simbol dasar flowchart kepada simbol-simbol flowchart untuk pengolahan data (data processing). Simbol-simbol Flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol Flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Simbol-simbol ini dapat dilihat pada Gambar Simbol Flowchart Standar berikut ini :








3.    Algoritma mencari (Bilangan Terbesar, Terkecil, Genap, Ganjil dan Prima)

Mencari bilangan Terbesar

Jika ada sebuah list dari sebuah nomor [1,5,2,34,68,3,12,90] cari bilangan terbesar dari list tersebut.

  1. Mulai.
  2. Definisikan bilangan_terbesar = bilangan ke 1 dari list tersebut.
  3. Definisikan num = sebagai nilai dari bilangan ke 1,2,3, ...n dari list tersebut looping.
  4. Jika (num > bilangan_terbesar), jika benar maka bilangan_terbesar = num, jika tidak benar maka bilangan_terbesar nya adalah bilangan ke 1 dari list tersebut.
  5. Tampilkan bilangan_terbesar.
  6. Selesai.

 

Mencari Bilangan Terkecil

Jika ada sebuah list dari sebuah nomor [1,5,2,34,68,3,12,90] cari bilangan terkecil dari list tersebut.

  1. Mulai.
  2. Definisikan bilangan_terkecil = bilangan ke 1 dari list tersebut.
  3. Definisikan num = sebagai nilai dari bilangan ke 1,2,3, ...n dari list tersebut dengan menngunakan looping.
  4. Jika (num < bilangan_terkecil), jika benar maka bilangan_terkecil = num, jika tidak benar maka bilangan_terkecil nya adalah bilangan ke 1 dari list tersebut.
  5. Tampilkan bilangan_terkecil.
  6. Selesai.

 

Mencari bilangan genap

Jika ada sebuah list dari sebuah nomor [1,5,2,34,68,3,12,90] cari bilangan genap dari list tersebut.

  1. Mulai.
  2. Definisikan bilangan_genap = bilangan ke 1 dari list tersebut.
  3. Definisikan num = sebagai nilai dari bilangan ke 1,2,3, ...n dari list tersebut dengan menngunakan looping.
  4. Jika (num % 2 == 0), jika benar maka bilangan_genap = num
  5. Tampilkan bilangan_genap.
  6. Selesai.

Mencari Bilangan genap

Jika ada sebuah list dari sebuah nomor [1,5,2,34,68,3,12,90] cari bilangan ganjil dari list tersebut.

  1. Mulai.
  2. Definisikan bilangan_ganjil = bilangan ke 1 dari list tersebut.
  3. Definisikan num = sebagai nilai dari bilangan ke 1,2,3, ...n dari list tersebut dengan menngunakan looping.
  4. Jika (num % 2 != 0), jika benar maka bilangan_ganjil = num
  5. Tampilkan bilangan_ganjil.
  6. Selesai.

 

Mencari bilangan prima

Jika ada sebuah list dari sebuah nomor [1,5,2,34,68,3,12,90] cari bilangan prima dari list tersebut.

  1. Mulai.
  2. Definisikan num = sebagai nilai dari bilangan ke 1,2,3, ...n dari list tersebut dengan menngunakan looping.
  3. Jika (num == 1), jika benar maka bilangan_prima = ‘{num} adalah bukan bilangan prima.
  4. Jika (num == 2 or (num – 1) % 2 == 0), jika benar maka bilangan_prima = ‘{num} adalah bilangan prima.
  5. Tampilkan bilangan_prima.
  6. Selesai.


4.    DFD

a.    Komponen dan Symbol – symbol DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal, tujuan dan penyimpanan dari data tersebut. Gambar dibawah ini menunjukkan simbol yang digunakan dalam DFD baik dalam versi E.Yourdan dan De Marco maupun versi Chris Gane dan Trish Sarson.




a.     Aliran data / Data flow.

Aliran data/arus data atau data flow di DFD diberi simbol panah. Aliran data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Aliran data ini menunjukkan aliran data yang dapat berupa masukan untuk proses atau simpanan data dan berupa keluaran atau hasil dari suatu proses yang dapat berbentuk sebagai berikut ini :

 

·       Formulir atau dokumen yang akan diproses

·       Laporan yang dihasilkan dari suatu proses

·       Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh suatu proses

·       Parameter untuk suatu proses

·       Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu simpanan data/file

·       Hasil dari suatu proses yang akan digunakan oleh proses lainnya

Aliran data sebaliknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari aliran data dituliskan didekat (diatas, dibawah, disamping) garis panahnya.




Aliran data yang mengalir dari kesatuan luar Perusahaan ke proses Registrasi di pendok dengan nama dokumen A3/A4

 

Proses

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh computer untuk Physical Data Flow Diagram, proses juga dilakukan oleh orang atau peralatan yang lain dari hasil suatu aliran data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan aliran data yang keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan symbol lingakaran (Yourdan) atau dengan symbol empat persegi Panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul (Gane dan Sarson).




Setiap simbol proses harus diberi penjelasan yang lengkap dengan ketentuan seperti berikut ini :

1)             Identifikasi proses.

Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses, ditulis pada bagian atas di simbol proses.

2)             Nama proses.

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap yang menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari suatu proses diletakkan dibawah identikasi proses di simbol proses.

3)             Pemroses.

Pemroses ini menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan untuk Physical DFD, pemroses amat penting karena bisa dilakukan oleh komputer, mesin atau orang - sedangkan untuk Logical DFD, pemroses bisa diabaikan, bila disebutkan dapat juga menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya.

 

Simpanan data / Data store

Simpanan data atau Data store merupakan tempat meyimpan data yang berupa file atau table di database untuk Physical DFD dapat berupa buku besar, kotak atau agenda ditunjukan dengan symbol sepasang garis horizontal parallel (Yourdan) atau yang tertutup salah satu ujungnya (Gane dan Sarson).




Setiap symbol simpanan data diberi penjelasan yang lengkap dengan ketentuan seperti berikut ini:

Identifikasi simpanan data

Identifikasi ini berguna sebagai acuan dalam merancang database.

Nama simpanan data

Nama simpanan data menunjukan nama file atau nama tabelnya, misalnya file PIB, file Jaminan dsb.

 

Kesatuan luar / External Entity

Setiap system pasti mempunyai batas system (boundary) yang memisahkan system dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (External Entity) merupakan kesatuan dilingkungan luar system, yang akan memberikan input atau menerima output dari system.

 

Yang termasuk Kesatuan luar antara lain adalah salah satu dari yang berikut ini:

 

·       Suatu kantor, departemen atau divisi dalam suatu perusahaan tetapi diluar system yang sedang dikembangkan.

·       Orang atau sekelompok orang di organisasi diluar system yang sedang dikembangkan.

·       Suatu organisasi yang berada diluar organisasi tempat system yang sedang dikembangkan, misalnya perusahaan, pelanggan, pemasok.

·       System informasi lain diluar system yang sedang dikembangkan.

·       Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh system.

 

Kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu kotak atau suatu kotak dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal sebagai berikut:


 


Setiap symbol simpanan data diberi penjelasan yang lengkap dengan ketentuan seperti berikut ini:

Identifikasi kesatuan luar.

Identifikasi ini ditempatkan diujung kiri atas dan berupa huruf kecil.

 

Nama kesatuan luar.

Nama kesatuan luar menunjukan nama dari kesatuan luar yang termasuk salah satu daftar diatas, misalnya perusahaan, pelanggan, manajer, aplikasi ABC dsb.




Untuk menghindari garis aliran data yang saling berpotongan sehingga membuat gambar DFD menjadi ruwet maka kesatuan luar yang sama dapat digambarkan lebih dari sekali sebanyak yang dibutuhkan. Duplikasi dari kesatuan luar dapat diidentifikasikan dengan garis miring (/) atau dengan asterisk (*).




a.     Jenis – jenis DFD

Data Flow Diagram terbagi menjadi tiga jenis, dimana setiap bagian memiliki peran dan fungsinya masing – masing. Untuk pembuatannya sendiri dapat menyesuaikan kebutuhan proyek dari manajemen timnya.

 

Diagram Level 0 (Diagram Konteks)

DFD Level 0 atau lebih sering disebut dengan diagram konteks adalah suatu diagram yang terdiri dari sebuah metode yang dapat menjelaskan lingkup system secara umum. Context diagram merupakan bagian dari Data Flow Diagram yang digunakan untuk menetapkan konteks serta Batasan – Batasan system dalam sebuah pemodelan.

 

Selain itu, Context diagram juga berhubungan dengan entitas – entitas diluar system itu sendiri seperti kelompok organisasi, penyimpanan eksternal data lain.

 

Contoh diagram konteks:






Diagram level 0 ini menjadi penetu utama dalam sebuah yang dimodelkan dalam DFD. Namun untuk membangun suatu system DFD masih dibutuhkan 2 level lanjutan yaitu level 1 yang bertujuan memecah system menjadi lebih kecil serta level 2 bertujuan untuk membuat rincian dari system yang akan dibuat.

 

Diagram Level 1

DFD level 1 adalah diagram lanjutan dari context diagram atau DFD level 0, dimana proses yang ada didalam system lebih rinci dan lengkap karena proses utama yang dipecah menjadi beberapa sub proses dengan fungsi masing – masing.

 

Contoh DFD level 1:






Context diagram hanya menggambarkan system secara umum serta hanya menjelaskan aliran data input sampai output. Namun DFD level 1 menggambarkan aliran data yang lebih kompleks pada setiap prosesnya yang kemudian terbentuklah data store dan aliran data.

 

Aliran data adalah perpindahan data yang dilakukan dari satu titik menuju titik yang lainnya. Selian itu, DFD level 1 ini menggambarkan system secara Sebagian atau seluruhnya secara mendetail.

 

Diagram Level 2

Jenis level DFD yang terakhir adalah DFD level 2, yaitu diagram aliran data yang merupakan rincian proses dari DFD level 1 yang bertugas untuk menguraikan apa saja proses – proses yang ada dalam lingkup system.

 

Contoh DFD level 2:


Setiap Bubble proses pada DFD level 1 dapat dimodelkan secara lebih terperinci menjadi sebuah DFD lagi. Bahkan apabila diperlukan, setiap bubble proses pada DFD level 2 dapat diperinci menjadi level 3, begitu juga seterusnya. Perincian DFD dapat berhenti sampai proses yang ada bersifat atomic atau sudah cukup mendetail dan sudah tidak dapat dipecah lagi.

 

c.     Pedoman menggambar DFD

Menggambar DFD dilakukan mulai dari level paling atas dan diteruskan ke level berikutnya. Berikut ini adalah pedoman dalam menggambar DFD:

 

Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat dalam system. Kesatuan luar ini merupakan sumber aliran dat ke system dan tujuan penerima aliran data hasil dari sebuah system.

 

Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar catat dalam sebuah matrik.

 

Gambarkan Context Diagram berdasarkan kesatuan luar dan input output yang sudah diidentifikasi. Dalam satu Context Diagram hanya mengandung satu dan hanya satu proses saja dan biasanya diberi nomor proses 0, proses ini mewakili proses dari seluruh system.

 




Gambarlah bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di system terlebih dahulu. Bagan berjenjang atau Hierarchy chart digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke level yang lebih bawah lagi.








Gambarlah DFD untuk Overview Diagram (level 0) berdasarkan proses dibagan berjenjang.














Gambarlah DFD untuk level berikutnya, yaitu level 1 untuk masing-masing proses pada diagram level 0. Sebagai contoh proses nomor 1 pada diagram level 0 akan dipecah seperti berikut ini.



Demikian seterusnya, untuk setiap proses yang ada di level 0 dipecah sesuai dengan bagan berjenjang. Untuk DFD level 1 dan seterusnya simbol kesatuan luar tidak perlu digambarkan, kesatuan luar hanya digambarkan pada top level atau context diagram dan level 0.

 

Setelah semua level dalam DFD selesai digambar maka gabungkan dalam satu diagram yang utuh

 


 

3.     Langkah – Langkah desain

a.     DESAIN INPUT SECARA UMUM

Langkah-langkah desain input secara umum adalah:

1.     Menentukan kebutuhan input  dari sistem informasi

2.     Menentukan parameter dari desain input tsb.

Contoh:           Data Induk Pegawai

            Nomor Induk Pegawai:

            Nama Pegawai:

            Alamat:

            Tempat Lahir:

            Tanggal Lahir:

            Pendidikan:

 

b.     DESAIN OUTPUT SECARA UMUM

Langkah-langkah desain output secara umum adalah:

1.              Menentukan kebutuhan output  dari sistem informasi

2.              Menentukan parameter dari desain output tsb.

Contoh:                       DAFTAR PEGAWAI

NIP

NAMA

ALAMAT

TEMPAT

LAHIR

TGL.

LAHIR

PENDIDIKAN

 

 

 

 

 

 

 


 

c.     DESAIN DATABASE SECARA UMUM

Database dibentuk dari kumpulan file. Sedangkan file dibentuk dari kumpulan Record. Dan record dibentuk dari kumpulan field. Sedangkan field merupakan kumpulan dari item data. Item data dapat berupa huruf, angka atau simbol-simbol khusus.

Langkah-langkah desain database secara umum:

1.     Menentukan kebutuhan file pada sistem informasi

2.     Menentukan parameter dari desain database tsb. : Type File, Media File, Organisasi File & key field dari file tsb

 

d.     DESAIN TEKNOLOGI SECARA UMUM

Untuk tahap desain teknologi secara umum, langkah pertama perlu dilakukan oleh analis adalah mengidentifikasi jenis dari teknologi yang dibutuhkan, baik yang berkaitan dengan penggunaan hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak) dan brainware yaitu personil yang terlibat dengan sistem informasi. Kemudian langkah kedua adalah menentukan jumlah yang dibutuhkan dalam penggunaan hardware maupun software untuk sistem informasi tsb.


Comments

Popular posts from this blog

Perancangan Sistem Pendekatan Terstruktur dan Berorientasi Objek

Soal dan Jawaban BAB VIII DESAIN SISTEM SECARA TERINCI | Sistem Informasi