Materi BAB IX PERANGKAT PERMODELAN SISTEM | Sistem Informasi
BAB IX
PERANGKAT PERMODELAN SISTEM
1. System Procedure Diagram
(flowmap)
Digunakan untuk mendefinisikan
hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer)
dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan keluaran).
System Procedure Diagram
menggunakan simbol-simbol sebagai berikut:
Entity Relational Diagram
(ERD)
Merupakan jaringan yang menggunakan susunan data
yang disimpan dari sistem secara abstrak. Tujuan dari Entity Relational ini
adalah untuk menunjukkan objek data dan relationship yang ada pada objek
tersebut. Di samping itu Model ER ini merupakan salah satu alat untuk
perancangan dalam basis data.
1. Komponen ERD
Entity: suatu objek
yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan objek
lainnya. Simbol:
Relationship: hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. Simbol:
Atribut : karakteristik dari Entity yang menyediakan penjelasan detail tentang entity tersebut. Simbol:
2. Derajat Relationship
- Unary (Derajat satu): satu buah relationship menghubungkan satu
buah entity.
- Binary (Derajat Dua): satu buah relationship menghubungkan dua
buah entity.
- Ternary (Derajat Tiga): satu buah relationship menghubungkan tiga
buah entity.
3. Cardinality Rasio
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang
berhubungan melalui suatu relationship.
Jenis-jenis Cardinality Rasio:
- One To One (1:1), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan
entity kedua berbanding satu berbanding satu.
- One To Many (1:M), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan
entity kedua berbanding satu berbanding banyak.
- Many To One (M:1), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan
entity kedua berbanding banyak berbanding satu.
- Many To Many (M:M), yaitu perbandingan antara entity pertama
dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak.
4. Langkah-Langkah Membuat ERD
- Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entity yang terlibat
- Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing entity
- Menetapkan relationship antara satu entity dengan entity lainnya
beserta foreign-keynya
- Menentukan derajat dan cardinality rasio untuk setiap relationship
- Melengkapi himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci
(non key)
5. Contoh Kasus
- Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap
mahasiswa biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Setiap mata kuliah
diajarkan oleh seorang dosen dan seorang dosen bisa mengajar beberapa mata
kuliah. Pada entitas Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs,
Alamat_Mhs dan Jurusan sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi Kd_MK,
Nm_Mk, SKS, Semester sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang
Kd_Dosen, Nm_Dosen.
- Suatu klinik memiliki praktek dokter bersama, sehingga dalam
klinik tersebut memiliki banyak dokter. Seorang pasien, apabila akan
berobat harus diperiksa oleh dokter dan sebaliknya dokter pun harus
memeriksa pasien. Setiap selesai diperiksa pasien biasanya menerima resep
berupa obat dan biasanya setiap pasien menerima beberapa jenis obat.
Informasi tentang dokter adalah kode dokter, nama dokter, spesialis dan
tarif. Sedangkan informasi tentang pasien adalah nomor pasien, nama pasien
dan alamat. Informasi tentang obat adalah kode obat, nama obat, dosis.
3. Normalisasi
Adalah proses
pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk
menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang
mudah untuk dimodifikasi.
Jenis-Jenis Key:
1.
Super Key:
merupakan satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam
sebuah tabel secara unik
2.
Candidate Key: merupakan
kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah
tabel secara unik.
3.
Primary Key: memilih sebuah
dari Candidate Key, dimana jaminan keunikan key-nya lebih baik.
4.
Alternate Key: Candidate Key
yang tidak dijadikan primary key
Langkah-langkah pembentukan Normalisasi
1. Bentuk
Tidak Normal (Unnormalized Form)
Pada bentuk
ini merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan mengikuti format tertentu,
dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
2. Bentuk
Normal Satu ( 1 NF)
Yaitu bila relasi
tersebut mempunyai nilai data yang atomic, artinya tidak ada lagi kerangkapan
data.
3. Bentuk
Normal Dua (2 NF)
Yaitu bila relasi
tersebut merupakan 1 NF dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.
4. Bentuk Normal
Ketiga (3 NF)
Yaitu bila relasi
merupakan 2 NF dan tidak bergantung secara transitif pada primary key
Comments
Post a Comment